Dinamika Amerika Latin

Istilah Amerika Latin muncul sebagai sebuah implikasi dari para penulis Perancis pada abad 19 kepada tiga sub-kawasan, yang antara lain; Amerika tengah, Karibia, dan Amerika selatan. Tujuan pemberian istilah ini kepada ketiga kawasan ini adalah untuk meningkatkan kepemimpinan dan legitimasi dari bangsa Perancis terhadap Dunia katolik dan latin melawan kelompok linguistik lainnya. Meskipun banyak kondisi yang membedakan Negara Negara amerika latin namun upaya untuk menggeneralisir atau menyamakan entitas dari Negara di kawasan Amerika latin yang terlalu kuat mempengaruhi cara pandang masyarakat dunia terhadap kawasan ini. Namun ada juga asumsi yang membentuk istilah Amerika yakni, Amerika latin adalah negara yang ada di belahan bumi barat sebelah selatan dan tenggara Amerika serikat, yang pernah di jajah oleh Negara eropa terutama Spanyol dan juga Protugal. Ada beberapa kesamaan yang dialami oleh Negara Amerika yang juga mendorong terciptanya stigmanisasi adanya kesamaan entitas dari kawasan ini. Krisis identitas yang melanda Negara di kawasan ini, yang ditunjukkan dengan adanya banyak percobaan sistem politik di kawasan menjadi salah pendorong terciptanya anggapan tersebut.

Wilayah Amerika latin memiliki luasan 8 juta mil persegi atau dua kali lipat dari benua Eropa. Dengan jumlah 26 Negara yang berada di kawasan ini, yang antara lain:1. meksiko, 2. Guetemala, 3. Hoduras, 4. El Savador, 5. Nekaragua, 6. Kosta rika, 7. Panama, (Negara Negara ini berada di kawasan Amerika tengah) 8. Kuba, 9. Jamaika, 10. Haiti, 11. republik Dominika, 12. Kepulauan Bahama, 13. Kepulauan Barbados ( Negara Negara ini berada dikawasan Karibia) 14. kolombia, 15. Venezuela, 16. Guyana, 17. Republik Suriname, 18. trinidad Tobago, 19. Peru, 20. Peru, 21. Chili, 22. Bolivia, 23. Argentina, 24. Uruguay, 25. Paraguay, 26. Brasil (Negara negara ini mendiami kawasan Amerika Selatan).

Sejarah peradaban dari Amerika latin dimulai 6000 tahun yang lalu, dimana Bangsa asli amerika telah memulai menanam gandum. Yang kemudian budaya bercocok tanam ini menyebar ke ke Negara lain sehingga dengan adanya hal ini telah meningkatkan perkembangan peradaban. Ada beberapa perdaban yang ada di kawasan Amerika Latin, peradaban Olmec (1200 SM sampai dengan 300 M), Zapotech (500 SM Sd 700 M), Teotihuacan (50 SM sd 650 M), Maya 300 SM sd 900 M), Aztec (1200-an sd 1521M) dan Inca (1400 sd 1533 M). Dengan adanya peradaban yang telah hidup di masyarakat membuktikan bahwasanya telagh ada kota kota yang berskala besar serta adanya tertib adminstrasi yang ditandai dengan terbetuknta pemerintahan di kawasan ini meskipun pola pengembangannya berbeda pada tiap Negara atau wilayah masing masing.

Negara negara dikawasan Amerika Latin merupakan Negara bekas jajahan dimana motif dari bangsa penjajah lain adalah penguasaan sumber ekonomi yang akhirnya akan mengakibatkan adanya penguasaan politik dan sosial masyarakat. Semboyan Gold, Glory, Gospel yang dimiliki oleh Protugal telah membuat Negara ini menjadi salah Negara yang kuat dalam percaturan intenasional. Banyak ekspedisi pelayaran yang dilakukan demi untuk menaklukkan wiayah Negara lainnya. Keberhasilan Portugal ini ternyata membuat Spanyol iri hati. Yang kemudian ratu Isabella memberangkatkan dan mendanai Colombus untuk melakukan perjalanan ekspedisi. Yang akhirnya membawa hasil yakni penemuan kawasan Amerika.

Persaingan dalam dunia pelayaran ini telah membuahkan adanya perang dingin antara Protugis dengan Spanyol, dimana untuk mefasilitasi kebutuhan dari ke dua Negara ini, Paus Alexander VI merancang sebuah perjanjian yang dikenal dengan Perjanjian Tordesillas (Treaty of Tordesillas) yang menetapkan garis demarkasi membujur dari utara ke selatan pada jarak lebih 1:100 mil (1.770 km) di sebelah barat kepulauan Azores. Dalam perjanjian tersebut Spanyol diberikan hak untuk menguasai pulau pulau sebelah barat demarkasi dan Portugis diberi hak untuk berdagang dan mengkolonisasi wilayah sebelah timur garis demarkasi. Hal ini akhirnya membawa dampak dengan di klaimnya bagian Amerika selatan menjadi koloni dari Portugis.

Lahirnya perjanjian Tordesillas, melahirkan semangat ekspansionisme dari Spanyol ataupun Portugis. Spanyol memberikan hak pada pasukan penakluk veteran perangnya untuk mendirikan koloni baru di Dunia baru. Beberapa tokoh penakluk yang terkenal adalah Hernando Cortez dan Fransisco Pizarro. adalah Hernando Cortez yang mendarat di pantai Meksiko melakukan aliansi dan ekspansi dengan suku suku Indian yang membenci Raja Aztec, yang bernama Montezuma. Yang akhirnya pecah adanya perang dan membawa kemenangan bagi Cortez. Lainnya halnya dengan Fransisco Pizarro, karena mengeetahui adanya perang saudara yang di kekaisarran Inca situasi ini dimanfaatkan dengan baik. Pada tahun 1553 Pizarro berhasil menguasai seluruh kekaisaran Inca. Karena adanya kekuatan bangsa Spanyol yang begitu kuat maka tumbuhlah kekaisaran Spanyol. Dimana dengan adanya kekuasaan ini maka hukum dan juga peraturan yang berlaku adalah aturan yang telah ditetapkan oleh kekaisarran Spanyol. Penguasa Spanyol membrikan hak untuk menarik pajak dan hak untuk mendapatkan tenaga kerja dari bangsa Indian.

Dalam perkembangan kekaisaran Spanyol; di Amerika serikat yang berjalan selama 300 tahun telah membuahkan adanya pembagian kelas yang struktur sosial tersebut brsifat dwi-kelas yang rigid dan lebioh otoritarianisme korporatis. Pada struktur sosial yang ada, puncak kekuasaan diisi sejumlah kecil orang yang mempunyai hak isitimewa di bawah raja, yakni peninsulares. Peninsulares adalah para pejabat yang berasal dari Spanyol yang dikirim untuk memimpin Negara Negara taklukkan. Hanya merekalah yang berhak untuk menjabat kekdudukan yang tinggi atau menjadi pejabat gereja. Sedangkan posisi dibawah dari peninsulares adalah para anak keturunan pemukiman Spanyol yang lahir di tanah Amerika, yang disebut dengan creole. Secara ras antara peninsulares sederajat namun creole, namun pada praktiknya kaum creole dilarang untuk menduduki posisi pejabat tinggi semacam posisi yang dapat diduduki oleh para peninsulares. Selanjutnya, struktur sosial yang dibawah dari kaum creole adalah orang oarang yang disebut dengan mestizo. Kelompok masyarakat ini adalah hasil perkawinan campuran antara orang eropa dengan Indian. Kelompok masyarakat mestizo lebih mendominasi pekerjaan di sektor informal, perkebunan, buruh harian. Dan dalam dalam stuktur sosial tersebut yang berada pada posisi paling bawah adalah masyarakat budak indian dan budak kulit hitam yang didatangkan dari Afrika saat ada sebuah kesepakatan untuk tidak menggunakan budak dari masyarakat indian lagi.

Kelas sosial selain peninsulares, menolak adanya penciptaan kelas sosial yang seperti ini karena sistem seperti ini hanyalah melahirkan ketidak adilan. Posisi sosial,politik dan ekonomi lebih banyak ditentukan oleh kaum peninsulares. Hal ini mulai dilakukan oleh masyarakat creole yang mengenyam pendidikan di Eropa dan pulang ke kampung halaman dan mengajarkan ilmu pencerahan tentang kebebasan yang didapatkan di bangku pendidikan selama di Eropa. Karena mulai adanya pergolakan sosial yang seperti itu maka kebijakan dari Pemerintah Spanyol adalah melarang tulisan dari Rouscau dan Voltaire disebar luaskan ke Negara koloni Spanyol karena akan mengamcamkelangsungan pemerintah Spanyol.

Rupanya sikap permusuhan juga ditunjukkan oleh kaum mestizo karena posisi mereka yang berada di kelas ketiga dalam struktur sosial yang ada serta dikarenakan adanya sikap membenci dari orang Spanyol maupun dari creole terhadap mereka. Sedangkan orang orang indian lebih menikmati posisi yang bebas secara prinsip, namun mayoritas mereka di diapksa untuk bekerja untuk orang Eropa. Yang dari berbagai segmen sosial inilah kemudian mengakumulasikan sikap ketidak puasan dan akhirnya menyulut api untuk berjuang memerdekakan diri.

Sedangkan Kekaisaran Portugis, meletakkan kekuasaan kekaisarannya diwilayah koloni Amerika di Brasil. Wliayah barsil yang berhasil dikuasai luasannya hampir 1/3 wilayah Amerika. Pada awal kepemerintahan kekaisaran Raja portugis mengangkat donatario atau tuan tanah untuk memerintah teriotrial tersebut dan kemudian para donatorio dibantu oleh para tuan tanah mendaftar para pemukim yang akan bercocok tanam atau berdagang di wilayah tersebut. Pada tahun 1580, kekaisaran Portugis di Brasil mengembangkan wilayah tresbut seperti halnya yang telah dilakukan oleh kekaisaran Spanyol. Tenaga kerja yang berupa budak banyak didatangkan dari Afrika untuk dipekerjakan di perkebunan tebu. Di akhir tahun 1600-an banyak ditemukan deposit intan yang khirnya memicu para pemukim baru untuk meraih kekayaan di wilayah ini.

Wilayah Amerika utara yang telah berhasil memerdekakan diri pada tanggal 1 Juli 1776. Hal ini kemudian membuat keinginan dari masyarakat yang berada di wilayah Amerika selatan makin kuat untuk berusaha melakukan upaya memerdekakan diri. Disulut oleh banyaknya pemikiran dari kaum pencerahan di eropa telah mendorong semangat dari masyarakat amerika latin makin menjadi jadi. Di Mexico, Amerika tengah, selatan, karibia, masyarakat mulai untuk mengambil alih kontrol atas masalah masalah mereka. Kemerdekaan di amerika Latin lebih bersifat sebagai perjuangan untuk melepaskan diri dari cengkeraman pihak kolonial yakni Bangsa Spanyol dan juga Portugis belum sampai pada tahapan transformasi dalam struktur sosialnya. Sehingga, meskipun ada penghilangan kekuasaan absolut dari raja namun hirarki dasar maupun tata sosial yang elitis masih tetap bertahan di wilayah ini.

Ada beberapa faktor utama yang melandasi gerakan kemerdekaan di Amerika latin, antara lain sebagai berikut :

1. Adanya ketidak puasaan

2. Terinspirai oleh gerakan kemerdekaan Amerika utara

3. pengaruh dari pemikiran pencerahan pembebasan

4. adanya semangat liberty, equality, dan brotherhood yang pernah dilakukan di Peracis

5. Ketidak cakapan raja spanyol maupun Portugis untuk mengelola masalah di tanah jajahan, yang membawa pikiran bahwasanya orang Amerika laitin dapat mengurusinya dengan lebih baik

6. Meningkatnya kelas pedagang di koloni yang menciptakan monopoli harga

7. Faktor kritis gerakan kemrdekaan adalah ketidak puasaan para creole karena ada monopoli kekuasaan politik kolonial di tangan peninsulares

Gerakan pemberontakan yang bertujuan untuk memerdekakan diri Negara Amerika Latin muncul di akhir tahun 1700-an hingga awal 1800-an. Pemberontakkan ini makin meluas dan makin kuat dan adanya semangat untuk keluar dari sistem yang menindas dari para pemimpin gerkan kemerdekaan ini. Dan perjuangan ini tidak sia sia, meskipun banyak pemimpin pemberontakan ini ditangkap dan di tahan oleh para penguasa kekaisaran namun telah memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk terus meningkatkan eskalasi perjuangan dalam merebut kekuasaan. Hal ini terbukti dengan kemerdekaan yang diraih oleh Haiti yang disusul dengan kemerdekaan masyarakat Brasil.

Ada beberapa tokoh yang cukup terkenal dalam gerakan perjuangan di Amerika latin. Setidaknya ada tiga tokoh yakni, 1. Simon Bolivar, yang berjuang di wilayah great Clombia, 2. Jose de San Martin, berjuang di Argentina dan Chile, 3. Miguel Hidalgo, berjuang di mexico. Nama nama tersebut sudah tidak asing lagi bagi mayarakat Amerika Latin. Dibawah kepemimpinan tiga orang ini lah gerakan untuk membeaskan diri dari cengkeraman kolonialisme dapat terwujud.

Seperti yang telah kita bahas di bagian sebelumnya, bahwasanya perjuangan kemerdekaan di Amerika Latin belum sampai pada tahapan transformasi stuktur sosial yang muncul karena adanya kolonialsme. Hal ini dapat kita lihat dari perjuangan kemerdekaan di Brasil. Para kelompok creole yang merasa perlu untuk mendapatkan kursi di panggung politik, memimpin berbagai pemberontakkan di Brasil. Para creole melakukan negosiasi dengan Pangeran Pedro yang telah sejak usia 10 tahun menetap di Brasil. Dalam negosiasi tersebut para creole menawarkan untuk menghentikan kekuasaan dari kekaisaran Portugal dan memproklamirkan kemerdekaan Brasil namun juga adanya tawaran untuk menjamin kebebasan beragama, kebebasan pers, serta adanya legislatif yang dipilih Negosiasi para creole ini berhasil disepakati. Dan akhirnya di tahun 1825, seluruh koloni Eropa di Amerika latin pun berhasil untuk melepaskan diri. Namun struktur sosial yang ada di wilayah ini masih tetap mempertahankan struktur sosial yang lama, yang bernuansa otoritatif korporatif, meskipun raja telah digantikan posisi nya oleh Presiden. Hanya saja kelas kelas menengah mulai tumbuh begitu pesat yang ditandai dengan banyaknya kaum profesional dan kelas pekerja industri yang muncul di tengah tengah stuktur sosial yang ada.

Selama perang kemerdekaan berlangsung, Simon blolivar bercita cita untuk mempersatukan negara Negara koloni Spanyol dan semangat ini pun juga dimiliki oleh tokoh tokoh yang lainnya. Namun upaya untuk mempersatukan Negara Negara baru tersebut memiliki bebrapa halangan yang salah satunya adalah karena faktor geografis di kawasan Amerika latin. Secara geografis kawasan Amerika latin wilayah tengah dan selatan terpisah. Gurun Atacama dan hutan tropis yang sangat luas dan lebat di wilayah amazon mengahalangi kontak anatara satu masyarakat dengan lainnya. Sehingga dengan adanya hal ini telah mendorong terciptanya regionalisme lokal dalam arti kesetiaan kepada wilayah geografis yang sempit. Selain itu alasan susahnya persatuan yang ada di Negara Amerika latin adalah karena cukup beragamnya bentuk negara dan pemerintahan yang ditawarkan oleh kelompok kelompok yang bersatu dalam gerakan kemerdekaan. Dan ini akhirnya menyulut pertikaian yang berbuntut perang saudara antar kelompok pemimpin kemerdekaan. Perbedaan kepentingan tersebut busa kita tilik dari Republik Colombia Raya yang terpecah menjadi 18 Negara merdeka.

Problematika sosial akibat masih kuatnya stuktur sosial yang kaku juga merupakan salah satu masalah yang menggelayuti masyarakat Amerika Latin. Pembilahan sosial dan rasial menghasilkan halangan yang besar bagi pembentukkan Negara perwakilan karena Negara Negara baru mayoritas menlaksanakan tata pemerintahan seperti yang tlah dilakukan oleh amerika serikat. Kesulitan dalam menjalankan pemerintahan yang mensyaratkan adanya sistem perwakilan dan juga pemilihan umum ini di tolak mentah mentah oleh para caudillos (diktaktor). Selain itu kaum creole juga tidak mau untuk berbagi kekuasaan yang telah mereka dapatkan atas kelompok peninsulares. Sementara itu alasan dari masyarakat Meksiko untuk tidak mau bersatu dikarenakan adanya persepsi dari mereka yang merasa telah dipinggirkan dari pangung politik dan gelanggang kekuasaan.

Peranan agama yang dalam hal ini peranan gereja yang terlalu kuat dalam sistem pemerintahan,ekonomi serta sistem sosial juga menjadi bumerang bagi upaya mempersatukan Negara di wilayah Amerika Latin. Para petinggi gereja masih tetap berpihak kepada tuan tanah daripada kelas sosial yang lainnya. Hal ini telah berdampak terhadap kekuasaan yang berjalan tetap bersifat konservatif dan korporatif.

Setelah upaya untuk mencapai kemerdekaan berhasil dilakukan oleh Negara Negara baru di Amerika latin muncul masalah kembali yakni ancaman imperialisme dari Negara Negara barat khususnya Spanyol. Pada tahun 1820-an, spanyol meminta bantuan kepada para sekutunya di eropa untuk menaklukkan kembali koloni koloninya di Amerika latin. Austria pun tertarik untuk membantu namun hal ini tidak disepakati oleh Inggris dan juga Amerika serikat.

Oleh karena itulah maka di tahun 1823, Inggris meminta Amerika serikat untuk membuat deklarasi bersama menentang intervensi Eropa ke Amerika Latin. Presiden amerika yakni James Monroe, pada akhirnya karena adanya permintaan Inggris mengeluarkan statment resminya di acara konggres tahunan tanggal 2 Desember 1823. Kebijakan tersebut adalah kebijakan untuk berpihak pada Negara negara Amerika latin. Pidato ini terkenal dengan nama ”doktrin Monroe”. Pada doktrin Monroe, ada empat prinsip dasar, yang cukup terkenal. Antara lain :

1. Amerika serikta tidak akan mencampuri amsalh maslah internal ataupun peperangan di antara Negara eropa

2. Amerika serikat mengakui dan tidak mencampuri koloni yang masih ada di bawah keuasaan negara Negara eropa

3. negara Eropa harus menghentikan kolonisasi lebih lanjut

4. Upaya apapun oleh Negara Eropa untuk menekan atau mengendalikan Negara manapun d dunia akan diapndang sebagai tindakan kekerasan melawan Amerika Serikat.

Pernyataan atau Doktrin Monroe ini mendapatkan dukungan dari Inggris dimana inggris telah mempersiapkan kekuatan angkatan lautnya yang cukup ditakuti karena jumlah dan kualitasnya yang cukup banyak dan baik. Dan dengan adanya doktrin Monroe ini hubungan amerika serikat dengan Negara amerika latin makin dekat karena ada persepsi bahwasanya amerika serikat telah membantu untuk melindungi kawasan amerika latin. Namun persepsi negatif dalam melihat sikap amerika Serikat terhadap kawasan Amerika latin pun juga muncul. Pemerintah Negara Negara amerika latin berfikir bahwa amerika serikat menggunakan doktrin monroe sebagai media untuk mendominasi benua amerika. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan investasi dari Amerika maupun sekutunya yakni Inggris yang meningkat setelah keluarnya doktrin Monroe.

Sikap dari amerika serikat yang begitu mencampuri urusan Amerika latin telah membuahkan pergolakan fisik antara amerika dengan Spanyol. Dimana dengan adanya insiden meledaknya kapal amerika maka sikap untuk bermusuhan dengan Spanyol muncul di benak rakyat Amerika dan akhirnya telah berhasil mengusir kekuatan Spanyol dari Kuba. Selain ekses yang diakibatkan oleh adanya perana yang begitru besar dari Amerika maka dalam pembuatan rancangan konsitusi Kuba tahun 1900, pihak amerika serikat memaksakan adanya satu dokumen yang terkenal yakni, Amandemen senator orville hitchcock platt (platt amendement). Dalam amndemen ini pihak amerika memberikan hak untuk dapat mencampuri urusan dalam Negeri dari negara kuba. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi harta dan benda serta warga Amerika serikat yang ada di Kuba. Tentu saja hal ini telah membuat pembatasan hak dari Kuba dalam meminta bantuan asing lainnya. Sekaligus tidak dapat untuk mencegah keinginan dari Amerika untuk membangun pangkalan angakatan lautnya di Kuba.

Interpestasi yang meluas dari doktrin monroe terjadi seiring dengan tampilnya aamerika serikat menjadi salah satu kekuatan dunia. Amerika mengkalim bahwasanya negara ini adalah polisi dunia. Sehingga negara Negara amerika latin ikut menjadi wilayah pengaruhnya serta menjadi penyumbang kekuatan dari Amerika secara finansial. Selain itu dengan adanya penginteprestasian yang meluas atas doktrin mempermudah upaya amerika serikat untuk mendapatkan akses sumber daya dari Negara amerika latin. Namun upaa Ameruika bukanlah tanpa ada tantangan dari negara negara kolonial lainnya atupun dari pemerintah Negara baru di Amerika Latin.

Untuk mendaptakan akses pelayaran yang cepat dan menguntungkan amerika menginginkan adanya pembangunan terusan panama, agar pelayaran dari merika serikat menuju lautan pasifik dapat dilakukan tanpa memutari amerika selatan. Presiden Roosevelt mengajukan ide untuk membangun terusan yang melintasi tanah genting panama, yang berada dibawah kekuasaan kolombia. Namun pemerintah Kolombia enggan memberikan hak pembangunan ini. Namun akal culas dari amerika dengan melakukan politk adu domba dengan mendorong rakyat panama untuk memberontak terhadap pemrintah kolombia telah membeku kan keinginan dari pihak pemerintah kolombia. Pembangunan terusan panama pun berhasil dilakukan pada tahun 1904. Tentu saja pembangunan ini membawa keuntungan pada pihak Amerika, tidak saja keuntungan secara ekonomi namun secra politis amerika diuntungkan. Selruh kawasan Amerika Latin dapat dikontrol oleh Amerika Serikat dengan adanya pembangunan terusan Panama.

Tahun 1930, merupakan tahun yang bersejarah bagi Negara Amerika Latin, karena di tahun inilah yang menjadi tahun titik balik dalam sejarah amerika latin. Ditandai dengan jatuhnya kekuatan oligarki dan adanya akselerasi proses modernisasi secara baik. Kelas menengah muncul dengan massif, perhimpunan dagang menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan, pun juga mulai menggeliat. Para pemimpin negara amerika latin yang mulai menyadari adanya kelemahan secara ekonomi dari negara negara ini adalah terlalu mengandalakn sektor ekspor bahan mentah dan komoditas muali melakukan pembangunan industrialisasi. Dan pembangunan industrialisasi telah membawa pengaruh yakni terciptanya akselerasi transformasi sosial. Hal ini ditunjukkan dengan ide untuk melakukan beberapa hal, yang antara lain : 1. pemisahan kekuasaan gereja dengan negara, 2. Perdagangan bebas, 3. perluasan hak pilih.

Upaya untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi mendapatkan tantangan terbesar karena ada maslah ledakan jumlah penduduk. Dampak dari hal ini tentu saja jumlah kemiskinan yang makin meningkat serta ketersediaan pangan yang makin menghinggapi titik kritis. Selain itu ledakan jumlah penduduk ini telah meningkatkan jumlah masyarakat yang tidak dapat meng akses pendidikan makin meningkat. Oleh karena itulah maka pemerintah negara amerika latin melaksanakan agenda reformasi agraria (land reform) sebagai upaya menangani kesulitan ekonomi yang menimpa baik masyarakat ataupun juga Negara. Tanah tanah dari para tuan tanah yang cukup luas disita oleh Negara dan kemudian dibagikan kepada masyarakat.

Gerakan modernisasi cukup banyak membuahkan perubahan bagi negara Negara amerika latin. Namun tetap saja, Negara amerika Latin memiliki ciri khas yakni masyarakat konfliktual. Dengan adanya modernisasi telah membuat pembilahan politik yang makin runcing. Kelompok konservatif yang lebih didukung oleh militer selalu menetang adanya perubahan (reformasi) yang disuarakan oleh kelompok sayap kiri (oposisi). Namun efek dari pembilahan politik ini telah mendorong adanya pemerintahan militer tercipta di negara negara Amerika latin misalnya saja, yang terjadi di Chile, Uruguay.

Meskipun dalam suasana konfliktual namun organsisasi yang bersifat regional maupun internasional terus digalang, dengan harapan akan tercipta keharmonisan politik dan kesejahteraan ekonomi di amerika latin. Organisasi tersebut misalnya saja The Organitation of american states (OAS), Organization de los Estados Americanus (OEA), kemudian di tahun 1975 muncul Sistema Economico latino Americano (SELA), Latin America free trade (LAFTA) yang kemudian berganti nama di tahun 18 maret 1981, menjadi, latin American Integration Association (LAIAI).

Sejarah dari Amerika latin tidak bisa kita lepaskan dari pengaruh Amerika yang begitu besar di kawasan ini. Dimana pengaruh amerika dapat kita klasifikasikan menjadi tiga cara;

1. Perwakilan Diplomatik resmi

2. lembaga Bisnis swata berbasis Ameria Serikat

3. Agen Agen internasional yang didominasi amerika serikat

Peranan dari duta besar Amerika serikat sangat besar dalam upaya mendukung ataupun juga memperlemah kekuatan dari pemimpin sebuah negara. Sementara itu perusahaan yang berbasis Amerika yang tumbuh pesat juga merupakan representasi dari perwakilan dari Negara Amerika Serikat karena untuk menjaga kepentingan mereka tidak segan praktik suap dilakukan untuk menjaga kepentingan mereka.

Pada abad XX, persoalan Negara amerika Latin mayoritas sama yakni mengalami hutang luar Negeri yang makin meningkat tajam. Hal ini tidak bisa kita lepaskan dengan adanya pembangunan nasional yang terjadi. Negara amerika latin di awal pembangunannya belum mampu untuk melakukan pembiayaan secara mandiri oleh karena itulah maka hutang luar negeri dianggap sebagai sebuah alternatif solusi untuk melakukan pembangunan. Jumlah hutang yang makin meningkat secara simultan meningkat peranan dari amerika terhadap negara Negara Amerika latin.

Karena beban hutang yang makin menumpuk telah mengakibatkan adanya terkurasnya cadangan devisa negara untuk membayarnya juga telah berakibat terhadap makin kuatnya bangunan neoliberalisme di Negara Negara kawasan Amerika latin. Hal ini ditandai dengan makin banyaknya privatsasi asset negara kepada pihak swasta asing.


0 komentar:

Posting Komentar